RSS

Sebuah Koin Penyok

     Kita sering merasa sangat kehilangan dengan barang-barang kecil hingga memikirkannnya terus-menerus. Padahal jika kita terus memikirkan barang yang hilang itu, belum tentu barang tersebut akan di dapat kembali.Nah, pada posting kali ini, saya ingin memberi sebuah kisah inspiratif yang saya baca pada sebuah artikel di halaman belakang buku olahraga saya.



Kisah ini bercerita tentang seorang pria yang kehidupan keluarganya morat-marit. Ia kehilangan pekerjaan dan sangat sedih memikirkan nasibnya. Ketika sedang berjalan dalam keadaan putus asa, kakinya menyentuh sesuatu. Namun alangkah kecewanya ia, ternyata yang ia dapat hanyalah sebuah koi penyok. Namun ia tetap membawa koin kuno itu ke bank. Sesampainya di bank, teller mengatakan kalau koin itu tidak laku untuk di tukar, namun si teller menyarankan agar ia membawanya ke kolektor koin kuno. Di kolektor koin kuno, koin tersebut dihargai 30 Dollar. Si pria senang sekali dan membawa uang itu pulang. Di tengah perjalanan, ia melihat kayu obral. Ia berpikir akan membuat lemari untuk istrinya. Jadi ia membeli kayu tersebut.
Ditengah perjalanan, seorang tukang kayu melihat kayu yang dibawanya dan menukarnya dengan sebuah lemari bagus dan besar. Si Pria setuju dan meminjam gerobak untuk membawanya pulang. Ketika akan pulang, seorang wanita kaya melihat lemari b agus yang di bawanya. Wanita kaya tersebut lalu membeli lemari tersebut seharga 250 dollar.
Sesampainya di perbatasan desa, si Pria berniat menghitung uangnya dan mengeluarkannya dari sakunya. Seorang perampok keluar dari semak-semak dan mengambil uangnya. Istri pria itu yang kebetulan lewat menghampirinya.
" Apa yang terjadi? Apakah kau baik-baik saja? Apa yang diambil oleh perampok tadi?"
" Bukan apa-apa, hanya sebuah koin penyok yang ku temukan tadi pagi. "

0 komentar:

Posting Komentar